suatu sore di tengah deadline

dear life…

boleh dong curhat sedikit ya..

seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia ternyata belum jg mendewasakan diri ini… masih aja terbawa suasana dan suka emosian.

padahal seharusnya emosi itu bisa dikelola dan muka ini harusnya selalu tersenyum dan poker face.

mamaku nasehatin :

kalau orang ga bisa diajak kerja, ga usah diajak kerja.

kalau orang ga bisa dimarahin, ga usah dimarahin.

kalau orang ga bisa dikasih deadline, ga usah dikasih .

kerjain aja satu-satu, nanti pasti selesai. ga ada orang mati karena kerja asal niatnya ikhlas…

and ADT juga nasehatin :

lingkungan itu membentuk attitude, termasuk value dan ajaran yang diajarkan dalam keluarga. jangan memaksa orang lain untuk ber-attitude seperti kita dan jangan pernah berharap perilaku orang akan sama seperti ekpektasi kita

well, anggap aja emang aku nya yang harus selalu bermuhasabah diri. bahwa dia memang hadir dalam hidup ini buat menguji kesabaran aku, dan sekaligus reminder bahwa ketika genderang perang mulai ditabuh sebaiknya jangan mulai menari mengikuti tabuhan genderang tersebut.

diri ini pun masih sedih , sedih dan sebenarnya susah move on dari kegagalan lalu… tapi ternyata ga ada yang mau empati… bahkan menghadapi hari baru pun terasa menakutkan… dan mempertanyakan tentang kompetensi diri sendiri…

mungkin inilah waktunya untuk tidak berlari, tapi menghadapi dengan berani dan ikhlas… jalani saja dengan tenang selagi kau yakin Allah bersamamu dan niatmu

 

-hf-

REVIEW STUDIO YOGA : THE YOGA PLACE PALEMBANG

Belakangan ini sering banget capek, pusing, migren, dan emosi gak terkontrol ujung-ujungnya jadi makan berlebihan, berat badan naik, dan welcome depresi ^^

  1. Emosi = Bawaannya pengen marah kalo “disenggol” dikit.
  2. Berat Badan Naik = Menganggu kepercayaan diri
  3. (1) + (2) = Depresi Tingkat Ringan

Rasanya pengen ada rutinitas baru biar ga jenuh dengan problematika yang sedang dihadapi belakangan ini.

Seperti gayung bersambut,  tiba2 temen kantor buka bisnis baru, dia buka studio Yoga dan nawarin free trial. Kayaknya boleh juga dicoba…

Awalnya malas karena badan ga lentur, terus lokasinya jauh banget dari rumah, tapi karena pengen mulai exercise lagi, paling enggak “bergerak” sedikit, karena badan udah berat banget, akhirnya nyobain juga free trialnya.

Dan ternyataaaa… enaaaak! Tidur jadi lebih enak, badan jadi lebih fresh, pikiran dan perasaan jadi lebih tertata.
Baru dua kali yoganya udah kerasa manfaatnya, semoga dengan bergabungnya jadi member, bisa ngebuat semangat buat rutin yoga. Let’s see… Fight

Semoga bisa rutin ya, karena suasana di The Yoga Place enak banget, instrukturnya baik-baik banget sama pemula, dan kenyamanan tempatnya bikin tambah nagih pengen yoga lagi. Dan yang paling penting : Ladies Only.

Kelasnya juga ada tiap hari, biasanya tiap hari itu ada dua sesi. Sesi pertama sesi pagi mulainya jam 08.30 pagi, dan sesi kedua mulainya jam 16.00

Ini info jadwal kelas dan instrukturnya :

jadwal yoga place.jpg

Buat yang mau nyari studio yoga di Palembang, recommended tempatnya nih :

The Yoga Place

Share Location

Jl. AKBP Cek Agus No.284, Duku, Ilir Tim. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan 3011

Sebelah Restoran Butcher Steak Palembang

la-vita-bella-casual

pic source : tripadvisor.com

(Mungkin) Masih Ingin, (Tapi) Perlahan Sudah Mulai Menerima Sesuatu Yang Tidak Berhasil Didapat

Gagal! Failed!

I hate this worst word!

Buat orang yang benci kegagalan, menerima kegagalan itu berat dan kecewa.

Sebagian orang berkata itu takdir…

Beberapa teman baik dan keluarga berkata :

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).

dan dalam hari kecil berkata :

“kenapa dia?”

“kenapa yang arogan malah berhasil?”

“kenapa yang males2an kerja dan nggak bertanggung jawab yang lolos?”

sekarang makin kesini, makin meratapi dan merenungi kegagalan gue yang perdana dalam tes seleksi menyebalkan yang penuh drama ini adalah :

  1. positif thinking bahwa pemikiran itu mungkin yang terlintas dan terlihat oleh mata, padahal sejatinya pun gue ga tau bagaimana kerasnya usaha orang tersebut dan kebaikan-kebaikan apa yang sudah dia lakukan, dan terimalah kelebihan orang2 tersebut
  2. life must go on. if you don’t like your job, quit or try your best to like and enjoy it. tanyakan pada hati nurani, berani resign atau cintai pekerjaan yang sekarang
  3. melarikan diri bukan jawabannya. bahagialah bawa Allah mengajarimu bertanggung jawab sampai akhir meski kadang manusia lain tidak pernah menghargai kerjamu, namun yakinlah kepuasan batin adalah pemenang sejatinya. yang akan memuaskan kalbu
  4. you will be wiser, wiser, and wiser

Sekarang hari ke 3 di tahun 2019, semoga hatiku selalu seperti ini 🙂 penuh semangat dan tak kenal lelah

welcome 2019. I know it’s hard year, tapi seperti hari yang terus berlalu, dan sesuatu yang terus bergerak maju, masalahmu juga akan berlalu

 

-hf-

ps : catatan awal tahun seorang nutrisionist yang masih perlu banyak belajar

 

Kenangan 7 November 2018

Hari itu hujan deras, kilat sesekali terdengar, dan terpaan air hujan sesekali meyapa kami meskipun sudah berteduh di bawah atap ruangan itu.

Masuk dengan penuh pengharapan dengan pemikiran ikhtiar selama ini akan menyempurnakan hasil. Dengan semua pengorbanan waktu dan usaha itu, sosok yang hingga detik ini masih naif masih mempercayai keberuntungan akan berpihak padanya, kepada seseorang yang sudah berusaha dengan maksimal, dalam usaha dan lantunan doa penuh pengharapan.

Namun, ternyata peruntungan tidak berpihak di bawah derasnya  hujan,  diiringi beberapa buliran air mata yang jatuh, kukumpulkan kembali harapan yang tercerai berai untuk disatukan kembali dalam wujud yang berbeda

susah untuk segera melupakannya dan beranjak kembali berputar untuk kembali ke jalan setapak. Untuk memulai kembali berjalan hingga ke tujuan akhir masih terasa berat, karena saat ini masih belum kudapati jalan pintas dan peta yang jelas untuk perjalanan ini….

Untuk sementara, masih akan selalu kulihat pemandangan ini dari tempat ini, yang aku pun masih belum tahu akankah ada pelangi di balik jendela ini?

blog rain

-hf, yang saat ini masih berusaha move on dari 7 November-

I JUST HOPE : IF IT WAS DOING RIGHT!

beberapa hari dan sampai saat ini masih suka terbayang sedikit penyesalan, jika dulu … bla bla bla bla, yang berujung ke stalking dan kepo-kepo akun medsos

gak banget ya, in this age masih aja suka mikir ke belakang dan merenungi yang sudah-sudah. ga capek apa ya ?  *ask to my self 🙂

ini terjadi di kala :

  1. pengen keluar dari comfort zone (mean : searching another oppurtunity in another place)
  2. ngobrol unfaedah bersama teman sejawat
  3. bokek

semoga semua jawaban keluar di bulan November ya, I hope the best for next month, sebuah perjuangan di kesempatan terakhir akan dimulai setelah penantian panjang yang bikin galau.

quote

for someone who never read this post : unforgettable! why must left trace? 

-hf-

Tentang Adaptasi

Kalau orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan keinginan kita, biarlah kita yang menyesuaikan diri dengan mereka #ingetumur #udahmakintua #gausahdiladenin #enjoyaja

 

Sabaaaaar.. masalah sepele itu mah.. tp curcol dikit boleeh yaaaa

Review Make Over Make Up (Part 1)

Honestly, pertama kali beli Make Over karena lagi diskon 25%, jadi tergoda buat beli (muka diskonan), apalagi liat kemasannya simple elegan yang eye catchy banget. Dominan hitam dan tulisan MAKE OVER warna abu-abu & putih. Ternyata brand lokal, masih satu lini dengan Wardah yang diproduksi oleh PT. Paragon Technology and Innovation.

Di postingan ini cuma mau posting 3 item : eye shadow, concealer, dan blush on. Karena 3 item itu yang habis di koleksi make up aku. Dan lagiiii ga mau pake foundation dan bedak padat atau tabur dulu sementara karena lagi pemulihan dari jerawat! Yes! Kulit wajah emang oily dan sensitif jadi perlu istirahat dulu dari bedak bedakan dan foundation, so next menyusul review, karena aku bakal nyobain foundation, bedak, highlight, corrective base, dll. Seriusan pengen make up pake one brand buat event-event spesial 🙂 Soalnya dari 3 item yang aku cobain emang recommended.

Trivia Eye Shadow – Emperor Brown

Perfect Shade Blush On Single Promiscious Peach

Camouflage Cream Face Concelear

review2

Pertama aku mau bahas trivia eye shadownya dulu. Eyeshadow yang  dikemas dalam kotak hitam dan dengan kaca di bagian dalamnya (yang bikin seneng ada kaca nya) dilengkapi dengan dual sponge.

Design kemasannya terkesan branded, mewah, dan professional look. Shades Emperor Brown warnanya natural jadi cocok buat daily use, ada 3 varian warna mulai dari gelap ke terang.  Dark Brownnya bisa dipake buat contour dan shading area hidung. Warnanya cukup pigmented tanpa base eye.

Next, Blush On Single Promiscious Peach. Sama dengan eye shadow, kemasannya dominan hitam dan ada kacanya juga 🙂 Berbentuk kotak segi empat ukuran sedang. Travel friendly! Warnanya pigmented, cukup disapukan sekali udah oke buat tampil natural. Dua kali sapuan udah keliatan kamu pake blush on kok. Klo mau tahan lama boleh dikasi base brownish oranye (cream face concelear) untuk membuat wajah terlihat cerah sekaligus membentuk area tulang pipi sekaligus untuk membentuk area tulang pipi.

 

 

Camouflage Cream Face Concelear

20180618_140842

 

Make Over Camouflage Cream Face Concealer bentuknya persegi panjang dengan kaca kecil dilengkapi kuas. Terdapat 5 warna dalam 1 pallete. Untuk bagian belakangnya terdapat petunjuk penggunaan berdasarkan warna concealer yang memudahkan kita untuk mengaplikasikannya.

  • Light Beige – berfungsi sebagai tint/highlight area mata
  • Beige – menyamarkan noda / bekas jerawat
  • Light Green – menyamarkan tone warna kulit yang kemerahan
  • Light Purple – memberikan efek cerah pada kulit kusam
  • Brownish Organe – untuk memberikan efek cerah pada kulit gelap atau bisa digunakan sebagai base blush on (membetuk area tulang pipi)

Menurut petunjuk penggunaan di bagian belakang, cara pakai concealer ini adalah dengan di ulaskan tipis-tipis dengan cara ditepuk-tepuk dengan jari tangan atau menggunakan spons segitiga / ujung lancip. Aku biasa pake kuas yang ada di kemasan untuk diaplikasikan di wajah lalu di ratakan menggunakan jari tangan.

Kadang aku pake juga buat highlight karena pilihan warnanya cukup lengkap J Teksturnya creamy jadi mudah di blend, selain itu coveragenya lumayan bagus dan hasil akhirnya matte. Recommended

Untuk harga :

  • Blush on Promiscious Peach IDR 85,000
  • Trivia Eye Shadow Emperor Brown &  Camouflage Cream Face Concealer IDR 220.000 (diskon 25 %, bayar cuma 165.000), menurut aku worth to buy karena di bawah 200 k dapet 2 item : )

and for the final result like this photo below (theme make up : natural pastel tone)

20180615_115004

Review Novel : Ubur-Ubur Lembur

“Gue melihat orang yang bekerja kantoran tapi nggak sesuai dengan minat mereka itu seperti seekor ubur-ubur lembur. Lemah, lunglai, hanya hidup mengikuti arus.”
-Raditya Dika, Ubur-Ubur Lembur-

UUL

“Menjadi karyawan memang hidup aman. Makan dari gaji, bekerja mengikuti perintah atasan, dan sekali-kali , diledekin sama orang semacam ini. Tapi gue juga berpikir kalau gue bekerja lima kali lebih keras, gaji yang gue dapat nggak lima kali lebih banyak”
-Raditya Dika, Ubur-Ubur Lembur-

Ubur-Ubur Lembur, judulnya lucu ya? Eye catchy dan berakhiran -ur! LOL!!

Novel pertama yang gue baca di tahun 2018 setelah sudah lama vakum ga baca novel lagi (budget beli novel sudah tersita dengan budget beli buku anak!)

I always fall for Raditya Dika’s novel like I always fall for his “growth”

Sebagai pengikut perkembangan Radit sejak dia masih aktif jadi blogger, waktu dia pertama kali tampil di Mata Najwa (LOL!) dan sebelum dia terkenal sebagai sutradara, komika, aktor, dan embel-embel lainnya, gue tau banget perjalanan dia. Bagaimana passion yang diikuti dengan produktivitas akan menghasilkan output yang signifikan. Dia tau apa yang dia inginkan, apa yang bikin dia happy, dan bersungguh-sungguh mengerjakannya tanpa peduli hasil akhirnya. Novel terbaru Radit ini “berkarakter”, pesan moral  mengena tersirat di balik tulisannya yang ringan.  Mengajari tanpa menggurui : do your best, focus on what make you happy when you do it. Selalu berusaha bekarya pada sesuatu yang kita minati, tanpa kenal lelah, tanpa menyerah, dan berkomitmen. Melalui Radit, gue belajar satu hal : Hasil tidak akan mengkhianati proses.

Dan dalam lingkungan kerja, bersemangatlah dalam menyelesaikan tugas. Berikanlah lebih tanpa mengharapkan pujian atau perhatian. Jangan Lemah, lunglai, hanya hidup mengikuti arus! 

Tentukan visi dalam bekerja. Apa yang ingin kita raih beberapa tahun mendatang, meski kadang lelah dan jenuh melanda, tetap yakinkan kita untuk kembali bersemangat memperbaiki dan mengevaluasi kinerja. Menjadi karyawan atau wirausaha, pilih mana yang sesuai dengan visi kita.

Di novel ini, selain bercerita tentang passionnya, Radit juga mengajak kita berkontemplasi dengan hati : ) Bahwa semua orang pernah jadi korban patah hati…

“Lo berapa kali patah hati?”

”berkali-kali’ ”dan gue memakai bekas luka gue dengan bangga”

”bekas luka?”

”iya. kayak lo abis jatoh atau ketusuk piso, pasti ada bekas luka, kan? gue pakai semua bekas luka patah hati gue dengan bangga. sebagai pengingat bahwa gue pernah melalui semua dan masih hidup. keren, nggak?”

Ubur-ubur Lembur memang benar bercerita tentang pengalaman Radit belajar hidup dari apa yang dia cintai, sambil menemukan hal remeh untuk ditertawakan di sepanjang perjalanan. Ditunggu karya selanjutnya, Dit! 🙂

 

Bala-Bala ( A Dozen Team)

Januari awal dengan semangat tahun baru, dua belas orang dari berbagai profesi bertemu. Jadi, kami masuk kerja satu bulan lebih dahulu dibanding rekan kerja kami yang lain. Entah apa alasan corporate memilih kami berdua belas untuk memulai pekerjaan satu bulan lebih dulu dibanding 152 rekan kami yang lainnya. Mungkinkah karena kami lebih istimewa?  LOL!

Diawali dengan perkenalan penuh kejaiman, dua belas orang ini memulai pekerjaan di hari pertama. Pekerjaan di hari pertama yang  langsung menguras otak dan pikiran, ritme kerja yang cepat dan briefing yang seperti serangan fajar. Cukup untuk membuat muka dua belas orang ini tidak sedap dipandang mata.

Hari demi hari berlalu, a dozen team yang akhirnya menamai diri mereka dengan “Bala-bala” akhirnya semakin pusing dengan segala tekanan pekerjaan dan rentetan deadline yang tak ada habisnya. Kadang bingung dengan briefing yang kurang jelas, semacam perasaan “ditelantarkan” yang muncul, time table yang berubah-ubah akhirnya semakin mempersatukan kami berdua belas ini. Yang tadinya muka kusut dan otak kram berubah menjadi ceria. Ceria menghadapi tekanan 🙂 Santai tapi langsung bersatu saat injury time. Rasa atmosfernya seperti anak kuliahan. Aura dunia kerjanya masih belum berasa. Mungkin karena beda profesi jadi kerjaan jauh lebih asyik, karena masih the one and only di profesi masing-masing jadi belum terlalu banyak konflik. Konflik yang pasti tetap ada sih tapi masih bisa dikompromikan. Yang jelas ini adalah pekerjaan pertama yang adaptasi awalnya menyenangkan, walaupun tekanan kerjaannya jauh lebih besar dibanding dengan kerjaan sebelumnya. Apapun itu, jangan mengkhawatirkan hari esok yang penuh dengan ketidakpastian, hadapilah apa yang terjadi hari ini dengan semangat dan lakukan yang terbaik. Salam hangat dari semangat bala 🙂

IMG-20180206-WA0011